Thursday 25 February 2016

Fungsi Gadget


Manfaat dari penggunaan gadget itu sendiri adalah :
1. Memperlancar Komunikasi
    Paling masuk akal dari manfaat sebuah gadget ada mempermudah atau memperlancar komunikasi, memang tujuan utama dari gadget ini adalah untuk memperlancar komunikasi dengan seseorang yang tidak berada di dekatnya sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama yang untuk menyampaikan pesan.

Manfaat Gadget Untuk Semua Kalangan
2. Mengakses Informasi
    Bukan gadget namanya jika tidak bisa memberikan suatu informasi kepada anda sebagai pemiliknya. Informasi tersebut bisa mempermudah anda untuk melakukan suatu aktivitas. Jika sebagai mahasiswa informasi tersebut bisa berupa update berita tentang program-program kampus dan perkembangannya.

3. Wawasan Bertambah
    Wawasan yang bertambah merupakan manfaat gadget dari gabungan komunikasi lancar dan mudahnya informasi yang didapat. Kita tahu bahwa dengan komunikasi dan informasi merupakan salah satu unsur yang mengusung wawasan anda dapat bertambah.

4. Hiburan
    Bukan rahasia lagi bahwa gadget juga bermanfaat untuk menghilangkan kepenatan anda melalui hiburan yang ditawarkan. Hiburan tersebut dapat berupa musik, permainan, video dan perangkat lunak multimedia yang lainnya.

5. Gaya Hidup
    Memiliki gadget terkadang bisa menjadi sebuah gaya hidup, karena terkadang seseorang memanfaatkan gadget ini hanya untuk memperkuat kepercayaan dirinya atau status sosialnya. Sisi lainnya supaya tidak ketinggalan trend terkini.

Thursday 11 February 2016

 KINGDOM PLANTAE
Ciri-ciri kingdom plantae / dunia tumbuhan :
[  Mempunyai klorofil hidup dalam kloroplast
[  Bersifat autotrof
[  Dinding sel mengandung selulosa
[  Bersifat  eukariotik (inti bermembran)
[  Bersifat mutliseluler (dapat dilihat dengan mata telanjang)
[  Mengalami metagenesis
Dibagi atas 3 divisio :
[  Divisio Bryophyta / T.Lumut (tidak punya berkas pengangkut)
[  Divisio Pteridophyta/ T.Paku (punya berkas pengangkut)
[  Divisio Spermatophyta / Tracheophyta/ T.Biji (punya berkas pengangkut)

A.      Tumbuhan Lumut
a.       Ciri-ciri lumut
§      Multiseluler
§      Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan antara fase vegetatif dan fase generatif dalam satu siklus hidup)
§      Keturunan vegetatif berupa tumbuhan lumut / fase gametofit dan keturunan generatif berupa sporogonium/ fase sporofit.
§      Fase yang dominan adalah fase gametofit/ tumbuhan lumut.
§      Akarnya berupa rizoid
b.      Klasifikasi tumbuhan lumut :
§      Klas Musci/ Bryopsida (lumut sejati/ lumut daun)
Ø  Tubuh punya akar, batang, dan daun meski belum sesungguhnya.
Ø  Ada yang berumah satu, contoh Politrichum
Ø  Ada yang berumah dua, comtoh Sphagrum fimbriatum.
§      Klas Hepatical/ Hepaticopsida (lumut hati)
Ø  Tubuh berupa lembaran.
Ø  Berumah dua, contoh Marchantia polymorpha.
§      Klas Anthoceropsida (lumut tanduk)
Ø  Tubuh berupa lembaran dan muncul tanduk.
Ø  Berumah satu, contoh Anthoceros sporophytes.
c.       Peranan lumut :
§      Fegetasi perintik (lumut kerak/ liken)
§      Obat penyakit hati (Marchantia Polymoropha)
§      Obat hepatitis (Marchantia Polymoropha)


B.      Tumbuhan Paku
a.       Ciri-ciri tumbuhan paku :
§      Multiseluler
§      Mengalami metagenesis
§      Keturunan vegetatif berupa protalium / fase gametofit dan keturunan generatif berupa tumbuhan paku/ fase sporofit.
§      Fase yang dominan adalah fase sporofit/ tumbuhan paku.
§      Akar berupa rhizom
§      Punya akar, batang, dan daun yang sesungguhnya.e
§      Mempunyai pembuluh pengangkut
§      Daun muda menggulung
§      Tidak semua daun mampu menghasilkan spora
Ø  Sporofil (mampu menghasilkan spora)
Ø  Tropofil (tidak mampu menghasilkan spora)
Ø  Makrofil (daun yang berukuran besar)
Ø  Mikrofil (daun yang berukuran kecil)
§      Spora terdapat dalam Sporangium , sporangium terkumpul dalam suatu badan yang disebut sorus.
b.      Klasifikasi tumbuhan paku :
§      Divisi Psilothophyta/ Paku purba/ paku primitif, contoh : Psilostum Nudum
§      Divisi Lycopodophyta/ paku kawat, contoh :Lycopodium dan Selaginella
 
Equisetophyta/ paku ekor kuda, contoh : Equsetum Debile

§      Divisi Pteridophita/ paku sebenarnya, contoh : Alsophilla glauca (paku tiang), Gleichenia linearis (paku resam) , Adiantum cuneatum (suplir) , Marsilea crenata (semanggi).
c.       Manfaat tumbuhan paku :
§      Sabagai bahan obat-obatan : Lycopodium clavatum, Dryopteris filix-mas
§      Sebagai tanaman hias : Asplenium nudus (paku sarang burung), Andiantum cuneatum (suplir), Selaginella (paku rane)
§      Sebagai tanaman sayuran : Marsilea crenata (semanggi)
§      Sebagai pupuk hijau dalam pertanian :Azzola pinnata
§      Sebagai bahan baku pembentuk batu bara : tumbuhan paku yang sudah mati pada zaman purba.
Sumber : http://wenniewardanie.blogspot.co.id/
 DUNIA TUMBUHAN

1. Non-Tracheophyta (tumbuhan tak berpembuluh) : Lumut
2. Tracheophyta (tumbuhan berpembuluh) : Paku dan Tumbuhan Berbiji

A. Tumbuhan Lumut (BRYOPHYTA)
1. Ciri Tubuh
1.1 Ukuran dan Bentuk Tubuh
Ukuran lumut makroskopik, yaitu dengan tinggi sekitar 1-2 cm. Lumut mengalami
pergantian generasi, yaitu gametofit dan sporofit. Gametofit adalah lumut yang menghasilkan sel kelamin. Sporofit adalah lumut yang menghasilkan spora.
1.2 Struktur dan Fungsi Tubuh
Tubuh lumut terdiri dari sel-sel yang memiliki kloroplas yang memiliki pigmen klorofil untuk membantu berfotosintesis. Tubuh lumut tidak memiliki jaringan pengangkut air dan mineral. Gametofit memiliki alat perkembangbiakan multiseluler yang disebut gametangium. Gametium jantan disebut anteridium dan gametium betina disebut arkegonium. Jika anteridium dan arkegonium terdapat pada satu gametofit disebut lumut berumah satu (monoseus) dan jika anteridium dan arkegonium terpisah pada dua gametofit disebut lumut berumah dua (dioseus). Lumut sporofit selalu menumpang lumut gametofit untuk memperoleh air dan mineral. Sporofit multiseluler pada sebagian besar lumut memiliki sporangium. Sporangium menghasilkan spora-spora dengan bentuk dan ukuran yang sama sehingga lumut sering dikatakan bersifat homopora atau isospora. Spora digunakan untuk rerproduksi seksual.
2. Cara Hidup dan Habitat
2.1 Reproduksi
Lumut berkembang secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dilakukan dengan spora. Spora dihasilkan oleh pembelahan yang terjadi di dalam sporangium lumut sporofit (sporogonium). Spora tersebut kemudian tumbuh menjadi protonema lalu tumbuh lagi menjadi gametofit haploid (n). pergiliran antara generasi gametofit (n) dan generasi sporofit (2n) disebut metagenesis. Gametofit adalah generasi yang dominan dalam daur kehidupan lumut.
2.2 Klasifikasi
a. Lumut hati (Hepaticopsida)
Bentuk tubuh lumut hati seperti hati (talus). Pada talus lumut hati terdapat gemma cup (kuncup). Tubuhnya masih berupa talus dan mempunyai rhizoid. Gametofitnya membentuk anteridium dan arkegonium yang berbentuk paying. Sporangium sporofit terbentuk pada bagian bawah cakram arkegooniofor. Arkegoniofor adalah cabang pada gametofit betina berupa struktur seperti jejari yang mekar dari sebuah cakram di tengah. Spermatozoid dihasilkan oleh anteridium yang terdapat pada bagian atas cakram anteridiofor. Anteridiofor adalah cabang pada gametofit jantan yang berupa struktur seperti paying dengan puncaknya membentuk cakram.
b. Lumut tanduk (Anthoceratopsida)
Lumut tanduk memiliki bentuk tubuh seperti lumut hati yaitu berupa talus. Sporofitnya berupa kapsul memanjang. Sel lumut tanduk hanya memiliki satu kloroplas. Lumut tanduk terdiri dari 100 spesies.
c. Lumut Daun (Bryopsida)
Lumut daun memiliki struktur gametofit atau struktir generative dan juga menghasilkan spora (vegetative). Tingginya sekitar 5 inchi. Sporofitnya terdiri dari bagian seta, apofiksis, kapsul, gigi peristom dan kalipra. Spora terdiri dari dua lapisan yaitu endopora dan eksospra. Habitatnya di tempat lembab. Ujung kapsulnya yang telah masak ditutupi oleh penutup yang disebut juga operculum.
3. Manfaat Lumut Bagi Manusia
a. Obat penyakit hepar (hati)
b. Bahan pengganti kapas atau pembalut
c. Sumber bahan bakar
d. Mampu merombak struktur batu menjadi tanah

B. Tumbuhan Paku (PTERIDOPHYTA)
1. Ciri Tubuh
1.1 Ukuran dan Bentuk Tubuh
Tinggi tumbuhan paku bervariasi. Mulai dari yang tingginya sekitar 2 cm, sampai tumbuhan paku di darat yang mencapai tinggi 5 m. tumbuhan terdiri dari generasi gametofit dan sporofit sama dengan tumbuhan lumut tadi. Namun, tidak seperti tumbuhan lumut, sporofit tumbuhan paku lebih besar dari gametofitnya dan hidupnya lebih lama. Karena itu sporofit disebut sebagai generasi yang dominan pada daur kehidupan tumbuhan paku. Generasi sporofit umumnya yang kita lihat sehari-hari sebagai tumbuhan paku.
1.2 Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan Paku Generasi Sporofit
Sebagian besar tumbuhan paku sporofit memiliki akar, batang dan daun sejati. Dan ada pula tumbuhan paku yang memiliki rizom. Tumbuhan paku ada yang berdaun kecil (mikrofil) dan yang berdaun besar (makrofil). Di sepanjang batang tumbuhan paku yang tidak berdaun terdapat sporangium. Sedangkan pada tumbuhan paku yang berdaun sporangium terletak pada daun yang fertil (sporofil). Sedangkan daun yang tidak mengandung sporangium disebut daun steril (tropofil). Sporofil ada yang berupa helaian dan ada yang memebentuk strobilus. Strobilus adalah gabungan beberapa sporofil memebentuk struktur seperti kerucut pada ujung cabang. Pada sporofil yang berbentuk helaian, sporangium berkelompok dan membentuk sorus. Sorus dilindungi oleh selaput (indusium). Spira yang dihasilkan sporofit akan tumbuh memebentuk gametofit berbentuk hati (protalus atau protalium).
1.3 Struktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan Paku Generasi Gametofit
Gametofit memiliki alat reproduksi seksual yaitu anteridium (jantan) yang menghasilkan spermatozoid berflagelum dan arkegonium (betina) yang menghasilkan ovum. Gametofit dengan dua jenis alat reproduksi disebut gametofit biseksual. Sedangkan gametofit yang hanya memiliki salah satu jenis alat reproduksi disebut gametofit uniseksual. Gametofit biseksual dihasilkan oleh paku homospora. Gametofit uniseksual dihasilkan oleh paku heterospora.

2. Cara Hidup dan Habitat
2.1 Reproduksi
Tumbuhan paku berkembang biak secara seksual dan aseksual. Reproduksi seksual dan aseksual pada tumbuhan paku terjadi sama seperti tumbuhan lumut. Cara bereproduksi tumbuhan paku dibedakan berdasarkan sporofil paku tersebut yaitu paku homospora, paku heterospora dan paku peralihan.
2.2 Klasifikasi
a. Paku purba (Psilopsida)
Sebagian besar paku purba merupakan tumbuhan paku yang telah punah. Paku purba hidup di daerah tropis dan subtropis. Pada paku purba, daun yang ada merupakan mikrofil dan makrofil. Sporofil pada paku purba merupakan homospora.
b. Paku kawat (Lycopsida)
Paku kawat banyak tumbuh di daerah tropis dan subtropis. Sporangium terdapat pada sporofil yang tersusun membentuk strobilus pada ujung batang yang berbentuk kerucut seperti konus pada pinus. Oleh karena itu, paku kawat sering disebut juga pinus tanah. Paku kawat memiliki mikrosprangium dan megasporangium yang menghasilkan mikrospora dan megaspore yang akan tumbuh menjadi gametofit jantan dan gametofit betina. Gametofit pada paku kawat berukuran kecil dan tidak berklorofil.
c. Paku ekor kuda (Sphenopsida)
Tumbuhan paku ini berbentuk seperti pohon dengan tinggi mencapai 15 m. Bentuk batang tumbuhan paku ini sama dengan namanya, ekor kuda. Paku ekor kuda digolongkan ke dalam paku peralihan.
d. Paku sejati (Pteropsida)
Tempat tumbuh paku sejati sebagian bessar di darat pada daerah tropis dan subtropis. Daun muda pada paku sejati tumbuh menggulung (circinnatus). Umumnya berdaun berukuran besar dan memiliki tulang daun bercabang.

3. Manfaat Tumbuhan Paku bagi Manusia
a. Dapat dimakan sebagai sayur
b. Obat untuk menyembuhkan luka
c. Pupuk hijau tanaman padi di sawah
d. Tanaman hias

C. Tumbuhan Berbiji (SPERMATOPHYTA)
1. Ciri Tubuh
1.1 Ukuran dan Bentuk Tubuh
Perawakan atau penampilan tumbuhhan berbiji sangat bervariasi, dari pohon, perdu, semak hingga herba. Ukuran tumbuhan bebiji makroskopis yaitu dapat dilihat tanpa menggunakan mikroskop.
1.2 Struktur dan Fungsi Tubuh
Tunbuhan berbiji merupakan tumbuhan heterospora. Mikrospora pada tumbuhan berbiji merupakan kantung serbuk sari. Mikrosporofilnya berupa benang sari. Megaspore pada tumbuhan berbiji adalah kandung lembaga (kantung embrio). Megasporangiumnya tentu saja bakal biji sedangkan megaporofilnya merupakan daun buah (karpela).
2. Cara Hidup dan Habitat
2.1 Reproduksi
Reproduksi dilakukan tumbuhan berbiji melalui penyerbukan (polinasi) dan pembuahan (fertilisasi). Penyerbukan adalah menempelnya serbuk sari pada kepala putik. Pembuahan adalah terjadinya penyatuan sel telur yang terdapat dalam kantung lembaga pada bakal biji dengan inti yang berasal dari serbuk sari.
2.2 Klasifikasi
a. Subdivisi Gymnospermae (Tumbuhan Berbiji Terbuka)
Ciri-cirinya adalah bakal biji tumbuh pada permukaan megasporofil, umumnya berkelamin tunggal dan penyerbukan hamper selalu dengan penyerbukan anemogami (bantuan angin). Gymnospermae dibagi menjadi beberapa kelas.

– Kelas Cycadinae
Habitus menyerupai palem, berkayu, sedikit atau tidak bercabang, daun tersusun dalam roset batang, tulang daun berbagi menyirip atau menyirip dan daun mudanya bergulung.
– Kelas Coniferae atau Coniferinae
Habitus semak, perdu atau pohon, dengan tajuk menyerupai kerucut. Daun menjarum. Terbagi dalam beberapa ordo dengan contoh famili sebagai berikut.
• Ordo Toxales. Family Taxaceae.
• Ordo Araucariale. Famili Araucariaceae.
• Ordo Podocarpales. Famili Podocarpaceae.
• Ordo Pinales. Famili Pinaceae.
– Kelas Gnetinae
Tumbuhan berkayu yang batangnya bercabang-cabang atau tidak. Terbagi dalam beberapa ordo dengan contoh famili sebagai berikut.
• Ordo Ephedrales. Famili Ephedraceae.
• Ordo Gnetales. Famili Gnetaceae.
• Ordo Welwitschiales. Famili Welwitschiaceae.
– Kelas Ginkgoinae
Pohon yang memiliki tunas pendek, daun bertangkai panjang berbentuk kipas dengan tulang daun bercabang-cabang menggarpu.
b. Subdivisi Angiospermae (Tumbuhan Berbiji Tertutup)
Habitu herba, semak, perdu atau puhon. Selama pertumbuhan, inti dalam serbuk sari membelah menjadi dua (vegetative dan generative). Terbagi menjadi beberapa kelas.
– Kelas Dycotyledoneae (Tumbuhan Dikotil)
Berbentuk kerucut panjang, biasanya bercabang-cabang dengan ruas-ruas tidak jelas.
– Subkelas monoklamida
Pohon atau tumbuhan berkayu, bunga berkelamin tunggal, anemogami, tak ada perhiasan bunga
– Subkelas dialipeta
Tumbuhan dengan habitus terna, semak, perdu dan pohon, bunga menarik perhatian. Perhiasan bunga lengkap.
– Subkelas simpetala
Tumbuhan denga habitus herba, semak, perdu dan pohon, perhiasan bunga lengkap.
– Kelas Monocotyledoneae (Tumbuhan Monokotil)
Habitus herba, semak, perdu atau pohon. Batang dari pangkal ke ujung hamper sama tanpa cabang. Daun tunggal, jarang majemuk, umumnnya memiliki pelepah, helaian daun sejajar. Bunga berjumlah trimer atau kelipatan tiga dan tidak berkambium.
3. Manfaat Tumbuhan Berbiji Bagi Manusia
Peneduh, penyimpan air, penyerap karbon dioksida, sumber oksigen, bahan obat-obatan, dekorasi, upacara adat, agama, kosmetik, makanan utama, sumber serat, protein, vitamin, bahan sandang, papan, perabotan

 


Sumber : https://annafreaksthillia.wordpress.com/2013/03/02/rangkuman-bab-8-dunia-tumbuhan-kelas-x-sma-esis/
Sejauh mata memandang yang terlihat adalah hamparan hijau. Itulah pemandangan di daratan yang dipenuhi oleh berbagai macam tumbuhan. Berbagai tumbuhan sering kamu jumpai di lingkungan sekitar kamu. Apabila kamu perhatikan, ternyata ada banyak tanaman dengan beragam bentuk batang, bunga, maupun buah.


Dunia tumbuh-tumbuhan dikenal sebagai Kingdom Plantae. Dimana tumbuhan merupakan salah satu keanekaragaman hayati yang banyak dimanfaatkan manusia. Hewan pun bergantung pada tumbuhan sebagai sumber energi. Dalam klasifikasi, makhluk hidup apa saja yang tergolong sebagai tumbuhan?



Dunia tumbuhan atau kingdom Plantae beranggotakan semua organisme eukariotik multiseluler fotosintetik yang memiliki klorofil a dan b, menyimpan karbohidrat yang biasanya berupa tepung, dan embrionya dilindungi oleh jaringan tumbuhan parental.



Dunia tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan tidak berpembuluh (Atracheophyta) dan tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta). Tumbuhan Atracheophyta adalah kelompok lumut, sedangkan kelompok Tracheophyta adalah kelompok paku- pakuan dan tumbuhan berbiji.



Dunia tumbuhan dapat dipelajari jika kamu telah memahami ciri-ciri tumbuhan dan klasifikasi makhluk hidup. Yang akan dibahas terlebih dahulu dalam pertemuan ini adalah tumbuhan lumut (Bryophyta) dan tumbuhan paku (Pteridophyta). 
Sumber :  http://biologi-indonesia.blogspot.co.id/2014/06/materi-penjelasan-tentang-dunia.html
TUMBUHAN
  • Tumbuhan adalah  : organisme eukaryotik, multisel, berklorofil, memiliki dinding sel, autotrop 
  • Dunia tumbuhan dikelompokan menjadi tumbuhan tidak  berpembuluh atau non- tracheophyta ( tumbuhan lumut), dan tumbuhan berpembuluh atau tracheophyta (tumbuhan paku dan timbuhan berbiji) yaitu xilem dan floem. 
  • Xilem berfungsi mengangkut air dan garam-garam dari akar ke daun
  • Floem berfungsi mengangkut hasil-hasil fotosintesis
  • Tumbuhan terbagi menjadi tiga (3) Divisi :
1.     Bryophyta        (tumbuhan lumut)
2.     Pteridophyta    (tumbuhan paku)
3.     Spermatophyta (tumbuhan berbiji

generasi gametofit :

- Merupakan generasi penghasil gamet

- Hanya berukuran beberapa milimeter saja

- Berbentuk seperti hati berupa lembaran, memiliki rizoid yang disebut protalus (protalium)

- Protalus ada yang tidak memiliki klorofil, untuk mendapatkan nutrisi bersimbiosis dengan           jamur

- Gametofit menghasilkan gamet : gamet jantan (anteridium) menghasilkan sperma berflagel,      dan gamet betina

   (anteridium) menghasilkan ovum

- Memiliki dua jenis gametofit :

  1. Gametofit biseksual : jika dalam satu gametofit terdapat dua jenis gamet, merupakan paku homospora
  2. Gametof ualam satu gametofit uniseksual : jika dalam satu gametofit hanya terdapat satu jenis gamet saja, merupakan paku heterospora

- Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku terbagi menjadi 3 :

  1. Paku homospora (isospora) : paku yang hanya mengasilkan satu jenis spora yang sama besar
  2. Paku heterospora : paku yang menghasilkan dua jenis spora yang berbeda ukurannya (makrospora/spora betina) dan mikrospora/spora jantan
  3. Paku peralihan : paku yang menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama dan sudah diketahui gamet jantan dan gamet betina . contoh paku ekor kuda
3. Cara Hidup : fotoautotrof, artinya mengolah makanan sendiri dengan cara fotosintesis

4. Habitat :  Terestrial (di darat), dan di air (contoh : semanggi)
5. Reproduksi : terjadi secara  aseksual dan seksual

  • Aseksual : diawali dari spora (n) yang tumbuh menjadi protalus /protalium  (generasi gametofit) yang menghasilkan gamet jantan (sperma) dan gamet betina Ovum), selanjutnya terjadi fertilisasi 
  • Seksual : terjadi fertilisasi antara sperma dan ovum yang menghasilkan zigot (2n), yang tumbuh menjadi embrio , selanjutnya berkembang menjadi tumbuhan paku (sporofit), kemudian menghasilkan spora (n).
  • Mengalami metagenesis (pergiliran antara generasi sporofit dan gametofit) 
sumber :  http://fitri-smanda.blogspot.co.id/2013/01/kingdom-plantaedunia-tumbuhan.html

Thursday 4 February 2016

Dunia Tumbuhan 

Tumbuhan merujuk pada organisme yang termasuk ke dalam Regnum Plantae. Di dalamnya masuk semua organisme yang sangat biasa dikenal orang seperti pepohonan, semak, terna, rerumputan, paku-pakuan, lumut, serta sejumlah alga hijau. Tercatat sekitar 350.000 spesies organisme termasuk di dalamnya, tidak termasuk alga hijau. Dari jumlah itu, 258.650 jenis merupakan tumbuhan berbunga dan 18.000 jenis tumbuhan lumut. Hampir semua anggota tumbuhan bersifat autotrof, dan mendapatkan energi langsung dari cahaya matahari melalui proses fotosintesis. Karena warna hijau amat dominan pada anggota kerajaan ini, nama lain yang dipakai adalah Viridiplantae ("tetumbuhan hijau"). Nama lainnya adalah Metaphyta.


Sumber :  http://fitri-smanda.blogspot.co.id/2013/01/kingdom-plantaedunia-tumbuhan.html